Perjalanan ini dimulai hari Sabtu yang berawal dari kontrakan setelah pulang dari MA, barang-barang bawaan sudah ter-pack-ing di koper dan siap berangkat. Pukul 17.00, jemputan dari Dodo sudah datang dan siap untuk berangkat ke Juanda. Awalnya, pesanan tiket kami kemarin adalah berangkat jam 7 malam. Tapi, setelah melihat tiket pesawatnya aku langsung kaget, "Loh??berangkat jam 9 malem Do?". Wah...perjalanan jadi terasa lama benget gara-gara lihat ini. Tapi, inilah awal cobaan beruntun kami.
Sesampainya di Juanda, masalah pun datang kembali, kami berdua yang tidak tahu menahu tentang gimana caranya nukerin ni tiket dan naruh barang di bagasi pesawat. Wah...katrok benget, tapi memang inilah kami. Jadi harus tanya ke orang2 (berani2 in aj dari pada nyasar). Dan akhirnya tiket pun didapat dan tinggal menunggu pesawat datang menjemput.
"Eh, jam 9 sudah lewat tapi pesawatnya kx belum nyampe y??apa qt ketinggalan pesawat Do?", kata Edo. Dodo juga merasa bingung, soalnya sama2 jarang naek pesawat. Coba2 aku lihat ke jadwal keberangkatan deket ruang tunggu dan ternyata, "Deg..!!WADUH!!delayed sampe jam 23.10. Gimana nih??". Yah...mau gimana lagi,,keadaan sudah begini dan kami pun harus menunggu sampai jam 11 untuk flight.
Jam 11 pun datang dan pesawat sudah siap untuk berangkat. Eh, ada masalah lagi. Ternyata cuaca sedang buruk dan pesawat harus super hati2 untuk terbang. Hal ini juga yang menyebabkan pesawat terlambat sampai di Juanda. Tapi Alhamdulillah, penerbangannya bisa selamat sampai tujuan meskipun harus molor 1 jam.Yaudahlah, emang Allah sudah buat cerita begini, biarlah perjalanan ini bisa lebih berkesan dan tak terlupakan. Dan, do'a kamipun terkabul dengan keadaan yang mengharuskan kami tidak bisa ke tempat kos dulu. Jam 01.30 pagi!! tanpa bus, tanpa ojek, tanpa taxi, "Nginep nih????"waduh....udah cape, pake gak ada kendaraan lagi. Yaudah lah, kami pun menunggu sampai setelah subuh untuk dapat bis. Eh, tak disangka ada telepon dari Ibunya Dodo. Ada jalan keluar, kami pun disuruh nyari taxi (meski lama, akhirnya ada taxi juga) untuk menuju tempat tinggal Omnya Dodo di Pulo Gadung (Meski ngabisin duit 160rb). Akhirnya, cerita sampai dini hari inipun berakhir di rumah om nya Dodo untuk melepas rasa cape setelah perjalanan yang cukup lama.
Kebiasaan dari Surabaya kumat nih. Kami bangun jam 11 siang. Wah...gawat. Kami pun bergegas mandi dan berangkat menuju kos. Jam 11.30 lebih tepatnya kami berangkat dari rumah Om. Naek Ojek, Naek Angkot, lalu harus naek Busway, salah arah pula..aduh,,awalan yang sangat baik untuk KP memang. Meski sudah ganti hari tapi sialnya belum ilang juga. Tapi, Alhaldulillah dapet bantuan dari kakakku yang memanng tinggal dan kerja di Jakarta. Dengan sedikit arahan akhirnya sampai juga di Gambir, tempat tujuan kami. Kamipun dijemput kakakku di Gabir dan dibantu untuk mencari tempat kos sambil mampir2 makan di Hoca2Bento (gratis pula :D ). Sepertinya keberuntungan sudah dimulai dari saat ini. Perutpun kenyang setelah banyak cobaan yang harus dilalui. Akhirnya kami sampai di tempat yang diidam-idamkan. Eh eh, dikamar cuma ada 1 kasur yg muat 1 orang aj. "Serius nih???", haha...ternyata sama ibu kosnya belum disiapin, ada 2 kasur ternyata.Untung banget gak seranjang berdua. Hari pun sudah sore dan jam dinding sudah menunjukkan pukul 18.00. Setelah sholat magrib dan isa', kamipun bersiap2 untuk menyongsong hari esok yang lebih indah di kantor dengan langsung tidur (Wah..arek ITS banget).
Hari seninpun datang membangunkan kami yang tidur dengan pulasnya, meski masih jam 04.00, tapi kami harus segera bergegas karena jika lewat jam 6 nanti kami bisa telat, malulah masih hari pertama tapi sudah telat. Setelah mandi dan makan sedikit roti, kami pun berangkat dengan naik angkot dan sampai di kantor jam 06.30. Meski masih terlalu pagi, tapi kantor sudah cukup ramai. Kemegahan Plaza Bapindo ini membuat kami terlihat sedikit katrok juga. Hanya dengan menunjukkan kartu akses ke depan sensor dekat pintu, kami bisa membuka kunci pintu secara otomatis. "Wah..kereeenn...haha..". Dengan menyembunyikan sifat ndeso inipun, kerjaan harus dimulai kami menemui Bu Anna (Human Resource) yang kami hubungi sebelum keberangkatan kemarin. Kami disuruh menunggu diruang rapat yang sedang tidak dipakai sambil meneguk Milo buatan Office Boy (namanya Bu Rina). Setelah menunggu hampir 1 jam lamanya, ternyata pembimbing kami tidak bisa hadir di kantor karena sedang ada proyek 235 Juta Dollar (Weleh2..pembimbingnya sibuk banget pasti). Tapi, Bapaknya (namanya Pak Indra, Alumni TF ITS 1988) sudah ngasih tugas ke kami sebagai bukti rasa sayang agar kami nggak nganggur hari ini. Dengan rasa bangga, kami berjalan ke ruang privat (sebenarnya ruang yang baru jadi dan belum ada yang nempatin). Eh, tugasnya ternyata disuruh mempelajari P&ID Sungai Kenawang (Salah satu Plant di Jambi Merang), tapi tebel P&ID itu yang nggak nguatin. "127 Halaman Babe!!!, beneran nih???, ini beneran P&ID semua??", kepala serasa pusing hanya dengan melihat saja, ini belum buka & mlajarin, Hadeh...
Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis pun berlalu dengan hal yang sama, dengan P&ID yang sama, OB yang sama (Ibu baek hati, Bu Rina), minuman yang sama (air putih), dan pusing yang sama. Tapi cuma 1 yang berbeda tiap harinya, launch yang gratis dengan menu restoran. Wah...ini rejeki gak ketolongan. Senin pakai menu ala Padang dan Jepang (Sushi) (2x memang, yang pakai sushi itu makan bareng General Managernya), Selasa Ikan laut, Rabu pakai Cumi bakar isi telor, dan Kamis tadi pakai soto daging. Yah,,tunggu saja nanti 2 bulan lagi pasti berat badan langsung naik. :D
Beginilah hidup di Jakarta. Meskipun panas, suka macet, banyak copet, tapi masih ada banyak rejeki melimpah disana. Setelah melalui keberangkatan dari surabaya yang melelahkan dengan berbagai cobaan yang ada, tapi masih ada rejeki yang menunggu ditempat tujuan. Mungkin, nanti 1 minggu lagi keberangkatan ke Jambi masih ada cobaan, tapi positif thinking saja karena kita masih belum tahu dibelakangnya ada rahasia tersembunyi apa. Mungkin cukup untuk cerita hari ini. Semoga nanti bisa baca2 pengalaman berharga temen2 yang lain.
Wassalamu'alaikum....
Sesampainya di Juanda, masalah pun datang kembali, kami berdua yang tidak tahu menahu tentang gimana caranya nukerin ni tiket dan naruh barang di bagasi pesawat. Wah...katrok benget, tapi memang inilah kami. Jadi harus tanya ke orang2 (berani2 in aj dari pada nyasar). Dan akhirnya tiket pun didapat dan tinggal menunggu pesawat datang menjemput.
"Eh, jam 9 sudah lewat tapi pesawatnya kx belum nyampe y??apa qt ketinggalan pesawat Do?", kata Edo. Dodo juga merasa bingung, soalnya sama2 jarang naek pesawat. Coba2 aku lihat ke jadwal keberangkatan deket ruang tunggu dan ternyata, "Deg..!!WADUH!!delayed sampe jam 23.10. Gimana nih??". Yah...mau gimana lagi,,keadaan sudah begini dan kami pun harus menunggu sampai jam 11 untuk flight.
Jam 11 pun datang dan pesawat sudah siap untuk berangkat. Eh, ada masalah lagi. Ternyata cuaca sedang buruk dan pesawat harus super hati2 untuk terbang. Hal ini juga yang menyebabkan pesawat terlambat sampai di Juanda. Tapi Alhamdulillah, penerbangannya bisa selamat sampai tujuan meskipun harus molor 1 jam.Yaudahlah, emang Allah sudah buat cerita begini, biarlah perjalanan ini bisa lebih berkesan dan tak terlupakan. Dan, do'a kamipun terkabul dengan keadaan yang mengharuskan kami tidak bisa ke tempat kos dulu. Jam 01.30 pagi!! tanpa bus, tanpa ojek, tanpa taxi, "Nginep nih????"waduh....udah cape, pake gak ada kendaraan lagi. Yaudah lah, kami pun menunggu sampai setelah subuh untuk dapat bis. Eh, tak disangka ada telepon dari Ibunya Dodo. Ada jalan keluar, kami pun disuruh nyari taxi (meski lama, akhirnya ada taxi juga) untuk menuju tempat tinggal Omnya Dodo di Pulo Gadung (Meski ngabisin duit 160rb). Akhirnya, cerita sampai dini hari inipun berakhir di rumah om nya Dodo untuk melepas rasa cape setelah perjalanan yang cukup lama.
Kebiasaan dari Surabaya kumat nih. Kami bangun jam 11 siang. Wah...gawat. Kami pun bergegas mandi dan berangkat menuju kos. Jam 11.30 lebih tepatnya kami berangkat dari rumah Om. Naek Ojek, Naek Angkot, lalu harus naek Busway, salah arah pula..aduh,,awalan yang sangat baik untuk KP memang. Meski sudah ganti hari tapi sialnya belum ilang juga. Tapi, Alhaldulillah dapet bantuan dari kakakku yang memanng tinggal dan kerja di Jakarta. Dengan sedikit arahan akhirnya sampai juga di Gambir, tempat tujuan kami. Kamipun dijemput kakakku di Gabir dan dibantu untuk mencari tempat kos sambil mampir2 makan di Hoca2Bento (gratis pula :D ). Sepertinya keberuntungan sudah dimulai dari saat ini. Perutpun kenyang setelah banyak cobaan yang harus dilalui. Akhirnya kami sampai di tempat yang diidam-idamkan. Eh eh, dikamar cuma ada 1 kasur yg muat 1 orang aj. "Serius nih???", haha...ternyata sama ibu kosnya belum disiapin, ada 2 kasur ternyata.Untung banget gak seranjang berdua. Hari pun sudah sore dan jam dinding sudah menunjukkan pukul 18.00. Setelah sholat magrib dan isa', kamipun bersiap2 untuk menyongsong hari esok yang lebih indah di kantor dengan langsung tidur (Wah..arek ITS banget).
Hari seninpun datang membangunkan kami yang tidur dengan pulasnya, meski masih jam 04.00, tapi kami harus segera bergegas karena jika lewat jam 6 nanti kami bisa telat, malulah masih hari pertama tapi sudah telat. Setelah mandi dan makan sedikit roti, kami pun berangkat dengan naik angkot dan sampai di kantor jam 06.30. Meski masih terlalu pagi, tapi kantor sudah cukup ramai. Kemegahan Plaza Bapindo ini membuat kami terlihat sedikit katrok juga. Hanya dengan menunjukkan kartu akses ke depan sensor dekat pintu, kami bisa membuka kunci pintu secara otomatis. "Wah..kereeenn...haha..". Dengan menyembunyikan sifat ndeso inipun, kerjaan harus dimulai kami menemui Bu Anna (Human Resource) yang kami hubungi sebelum keberangkatan kemarin. Kami disuruh menunggu diruang rapat yang sedang tidak dipakai sambil meneguk Milo buatan Office Boy (namanya Bu Rina). Setelah menunggu hampir 1 jam lamanya, ternyata pembimbing kami tidak bisa hadir di kantor karena sedang ada proyek 235 Juta Dollar (Weleh2..pembimbingnya sibuk banget pasti). Tapi, Bapaknya (namanya Pak Indra, Alumni TF ITS 1988) sudah ngasih tugas ke kami sebagai bukti rasa sayang agar kami nggak nganggur hari ini. Dengan rasa bangga, kami berjalan ke ruang privat (sebenarnya ruang yang baru jadi dan belum ada yang nempatin). Eh, tugasnya ternyata disuruh mempelajari P&ID Sungai Kenawang (Salah satu Plant di Jambi Merang), tapi tebel P&ID itu yang nggak nguatin. "127 Halaman Babe!!!, beneran nih???, ini beneran P&ID semua??", kepala serasa pusing hanya dengan melihat saja, ini belum buka & mlajarin, Hadeh...
Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis pun berlalu dengan hal yang sama, dengan P&ID yang sama, OB yang sama (Ibu baek hati, Bu Rina), minuman yang sama (air putih), dan pusing yang sama. Tapi cuma 1 yang berbeda tiap harinya, launch yang gratis dengan menu restoran. Wah...ini rejeki gak ketolongan. Senin pakai menu ala Padang dan Jepang (Sushi) (2x memang, yang pakai sushi itu makan bareng General Managernya), Selasa Ikan laut, Rabu pakai Cumi bakar isi telor, dan Kamis tadi pakai soto daging. Yah,,tunggu saja nanti 2 bulan lagi pasti berat badan langsung naik. :D
Beginilah hidup di Jakarta. Meskipun panas, suka macet, banyak copet, tapi masih ada banyak rejeki melimpah disana. Setelah melalui keberangkatan dari surabaya yang melelahkan dengan berbagai cobaan yang ada, tapi masih ada rejeki yang menunggu ditempat tujuan. Mungkin, nanti 1 minggu lagi keberangkatan ke Jambi masih ada cobaan, tapi positif thinking saja karena kita masih belum tahu dibelakangnya ada rahasia tersembunyi apa. Mungkin cukup untuk cerita hari ini. Semoga nanti bisa baca2 pengalaman berharga temen2 yang lain.
Wassalamu'alaikum....